mancing di pantai sawarna

     Seperti biasanya keluguan yang terjadi di bawah alam sadar tiba- tiba  menyeletuk di antara teman - teman yang mengalami malam rungsing di warung yg sering kami jajaki setiap hari di bilangan bintaro tepatnya jalan menjangan Raya #57 JatiTeduh. "ke Sawarna yuuuuuks...."

     setelah melalui beberapa argument maka kami pun berangkat tanpa basa - basi pagi pukul 5.30 am dengan menunggangi 4 kuda besi siap menelusuri 174 KM jalur extreme untuk ukuran pemula buat kami  karena ini pertama kalinya pakai motor menuju sawarna
     jalur yang sudah kami rencanakan  dan akhirnya tertelusuri adalah #JatiTeduh#parung#bogorkota#batutulis#cigombong#cikidang#calderariver#pelabuhanratu#cisolok#sawarna dan ITS DONE.... menghabiskan waktu selama 6 jam
      sesampainya di tempat yang di idam-idamkan ,Mang ujang pemilik warung di depan #Karang Bereum kami ajak untuk menjadi guide kami berkemah di seputar pantai #lagoon pari selama 3 hari dua malam
     kami pun langsung buka tenda yang kami sewa dari #sawung goa dan beberapa dari kami masih terpesona mengAcuhkan tendanya sambil foto - foto lupa karena keindahan pantainya yang memang menghilangkan rasa lelah setelah perjalanan panjang
     "klik..." tak terasa hari gelap, tenda pun terpasang dan kami lupa foto sunset #@("!!! tp tenang..... kan besok sore juga masih di sini

( We apologize for the limitations of mobile ,page views  causes discomfort in your eyes)

Image di bawah mendeskripsikan perjalanan kami

tenda yang sedang di dirikan bersama

gunung, sawah, pesisir pantai, kita telusuri dengan kuda besi demi mencapai tujuan

untuk bulan madu dan pre wedding photographic sebenarnya tempat ini relatif bagus

pantai yang sudah terlihat dalam perjalanan

pelabuhan ratu tampak dari atas gunung

cahaya matahari memaksa keluar menerangi mendungnya cuaca sore itu

karang taraje sesungguhnya yang di anggap dahulunya memang tangga untuk sang raja berlabuh ke daratan

sore hari di saat mendung pun tak henti-hentinya memberi pesona

keindahan karang bereum yang tak terlupakan

sunbath dulu achhh.....biar kayak anjing laut

tersesat dalam gelap

ombak di belakang sana yang menakutkan namun kian menawan

beberapa kawan kami beranggapan ini adalah beruang tebing

iya kami kembar tapi beda

tebing yang kami siap panjat menuju suatu tempat tujuan yang lebih indah dari sebelumnya

   

"Baju Merah" Mang Ujang pria terbaik di sawarna yang selalu menemani setiap kami di sawarna 'Terimakasih mang Ujang'

Pintu Masuk Gua Lalay

sepanjang Gua ini kami berjalan menyisiri sungai

semua kuda besi kami harus melalui jembatan sirotol mustaqim ini

semua konsentrasi mencari makan siang

berhadapan dengan ombak yang pecah menabrak karang di depan muka kami persis

stalaktit dan stalakmit di bagian mulut Gua lalay

penasaran dengan ikan predator tak terundang dengan action pencil bait buatan luar bojonegara

kepuasan yang tak terbayar dengan uang hanya bisa di bayar dengan jempol tapi sudah klimax

Ikan hasil Pancingan hanya di ambil secukupnya untuk kami konsumsi,sisanya harus di release agar tetap terjaga keutuhan alamnya sawarna

  

 Gua lalay yang di ketahui dulunya adalah part dari dasar lautan di beberapa tahun silam sekarang sudah menjadi daratan

            saatnya kami sedih, karena dengan berat hati kesenangan ini harus kami tinggalkan, tak terasa 3 hari telah kami lalui dengan rasa senang,senang dan senang tanpa rasa lelah karena lelah sudah terbayar dengan mahakarya superb plan sang pencipta yang berbentuk pantai pasir,pantai karang, sawah, gua dan gunung selesai  kami telusuri yang melengkapi pantai sisi selatan pulau jawa bagian barat di desa yang namanya di sesuaikan dengan nama orang yang menemukan dan menggarapnya yaitu Sawarna